Wina, Austria — Nuriyatul Lailiyah, S.Sos., M.I.Kom., dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro, terpilih sebagai salah satu pembicara dalam forum internasional Dialogue Perspectives: Vienna Citizen Lab 2025 yang diselenggarakan pada 11–14 Mei 2025 di Vienna, Austria. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek riset Uni Eropa bertajuk TWON (Twin of Online Social Networks).

Dalam sesi bertajuk Social Media, AI, Disinformation, and Freedom of Speech, Nuri menjelaskan bagaimana algoritma media sosial yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan pengguna justru dapat memicu penyebaran misinformasi dan ujaran kebencian. Ia menyoroti bahwa logika keterlibatan (engagement-driven logic) yang digunakan platform sering kali mengorbankan nilai transparansi, akuntabilitas, dan keselamatan pengguna.

Lebih lanjut, ia membahas keterbatasan sistem moderasi konten digital—terutama dalam hal transparansi dan proses banding yang lambat—yang memperburuk penyebaran konten berbahaya. Dengan menarik dari pengalaman riset dan keterlibatannya dalam literasi digital komunitas di Indonesia, Nuri menawarkan pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas, serta pentingnya regulasi berbasis hak asasi untuk menciptakan ruang digital yang aman dan adil bagi semua, khususnya perempuan dan anak muda.

Keterlibatan Nuri dalam forum ini sekaligus memperkuat peran FISIP Undip dalam jejaring akademik dan aktivisme internasional. Ia juga memanfaatkan forum ini untuk memperluas kolaborasi global, termasuk mengundang pembicara internasional untuk program short course Departemen Ilmu Komunikasi bertema Responsible AI in the Global South yang akan digelar pertengahan tahun ini.