Semarang, 28 November 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro kembali menyelenggarakan agenda akademik strategis melalui kegiatan Kuliah Umum dan Bedah Buku yang ditulis oleh Prof. Gerry Van Klinken, seorang sejarawan terkemuka dan Senior Research Fellow KITLV sekaligus Profesor Sejarah Asia Tenggara di Universitas Amsterdam. Buku berjudul Buku Bumi: Pemikiran Ekologis untuk Indonesia diterbikan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Acara ini mengusung tema Bacaan Bumi: Pemikiran Ekologis untuk Indonesia, sebagai respon terhadap urgensi isu lingkungan dan arah pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Acara dengan nuansa internasional ini bertempat di PKM Lantai 1 FISIP UNDIP dan dibuka secara resmi oleh Dr. Nur Hidayat Sardini, S.Sos., S.H., M.Si., selaku Kepala Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan FISIP UNDIP. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa permasalahan ekologi tidak hanya berkaitan dengan dimensi lingkungan, tetapi juga erat dengan politik, kebijakan publik, dan struktur kekuasaan. Ia menekankan bahwa kehadiran Prof. Gerry memberikan perspektif yang sangat relevan bagi pengembangan riset dan diskursus akademik di lingkungan FISIP.

Prof. Gerry Van Klinken, dalam kuliah umumnya, memaparkan gagasan mengenai pemikiran ekologis yang menjadi landasan penting bagi pengelolaan bumi di tengah krisis iklim global. Beliau mengajak mahasiswa, akademisi, dan publik untuk menelaah ulang hubungan manusiaalam melalui pendekatan historis, sosial, dan struktural. Materi yang disampaikan merefleksikan keprihatinan terhadap eksploitasi lingkungan serta kebutuhan akan transformasi kebijakan ekologis yang lebih adil dan berorientasi jangka panjang. Sebelum masuk ke dalam inti utama diskusi, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Komunikasi Publik Universitas Diponegoro, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D memberikan tanggapan mengenai Buku Bumi yang membahas mengenai kondisi ekologis di Indonesia. Hal ini memiliki keterkaitan erat dengan kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini.
Sebagai moderator, Faiz Kasyfi Ilham, S.IP., M.A., Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan, memandu jalannya dialog akademik dengan lugas dan terstruktur, serta turut menghadirkan dua pembahas, yaitu Dr. Laila Kholid Al Firdaus, M.P.P., Ketua Program Studi Doktor Ilmu Sosial FISIP Undip dan Dr. Supratiwi, S.Sos., M.Si., Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Undip. Kedua pembahas memberikan tanggapan kritis terhadap gagasan Prof. Gerry, khususnya terkait isu keadilan ekologis, demokratisasi pengetahuan, hingga tantangan tata kelola lingkungan di Indonesia. Diskusi berjalan dinamis dengan keterlibatan aktif peserta yang memenuhi ruang acara.
Dekan FISIP Undip, Dr. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin., turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa FISIP Undip berkomitmen memperkuat tradisi keilmuan progresif, terutama di bidang politik lingkungan, tata kelola pemerintahan, dan keadilan sosial. Kegiatan ini, menurutnya, menjadi ruang dialog penting bagi civitas akademika dalam memahami perubahan iklim sebagai isu multidisipliner.
Acara berakhir pada siang hari dengan antusiasme tinggi dari peserta yang terdiri dari mahasiswa, akademisi, dan pemangku kepentingan. Kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi pengembangan riset ekologis dan pembaruan paradigma pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
