Demak, 4 Juli 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro melalui Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Administrasi Pembangunan, Departemen Administrasi Publik, menyelenggarakan kegiatan International Community Services (ICS) bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengasapan Ikan” yang dilaksanakan di Desa Wonosari, Kabupaten Demak. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Undip dalam mengembangkan kerja sama internasional yang berdampak langsung bagi masyarakat, sekaligus memperkuat langkah konkret menuju World Class University (WCU) yang tidak sekadar simbolis, melainkan mampu menghasilkan pengetahuan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengabdian yang transformatif.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari International Islamic University Malaysia (IIUM), Dr. Irina Safitri Zen, seorang akademisi yang dikenal luas atas keahliannya di bidang empowerment dan sustainability. Beliau menyampaikan materi mengenai pentingnya konten digital dalam pemasaran produk lokal, khususnya dalam konteks promosi ikan asap sebagai komoditas yang memiliki potensi ekspor. Selain itu, pelatihan juga disampaikan oleh Johnsen Hezron Gelora Kasih, S.A.P., praktisi konten digital yang juga merupakan mahasiswa Magister Administrasi Publik dan alumni Program Sarjana FISIP Undip Kampus Rembang. Ia memandu peserta dalam praktik pembuatan konten promosi menggunakan smartphone dan aplikasi CapCut, dengan pendekatan yang mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan pelaku usaha lokal.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Renata Jati Nirmala, S.I.AN., MPA., dan diawali dengan laporan kegiatan dari Prof. Dr. Sri Suwitri, M.Si., selaku ketua tim KBK Administrasi Pembangunan. Sambutan disampaikan oleh Kepala Desa Wonosari, Supanrejo, yang menyambut baik pelaksanaan program ini karena selaras dengan upaya pengembangan ekonomi desa berbasis potensi lokal. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIP Undip, S. Rouli Manalu, Ph.D., turut memberikan sambutan yang menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam penguatan peran tridarma perguruan tinggi.
Kegiatan ICS ini dilaksanakan secara hybrid, bertempat di Balai Desa Wonosari dan diikuti oleh 54 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pengolah ikan asap, perangkat desa, pengurus Bakti Taskin Pusat. Bakti Taskin Jateng dan koordinator wilayah Demak dan Jepara, pengelola Koperasi Merah Putih, serta akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri seperti Universitas Djuanda, Universitas Sriwijaya, Universitas Gadjah Mada, International Islamic University Malaysia (IIUM), dan Universitas Diponegoro. Dosen dan mahasiswa FISIP Undip turut berperan sebagai fasilitator aktif dalam sesi diskusi kelompok terfokus dan pendampingan langsung pembuatan konten digital oleh peserta.
Luaran utama dari kegiatan ini berupa produksi konten media sosial oleh kelompok pengasap ikan di Demak, yang diarahkan untuk meningkatkan daya tarik promosi produk mereka secara daring. Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini mencakup pendampingan berkelanjutan dalam pemasaran digital serta penyusunan publikasi ilmiah bersama antara FISIP Undip dan IIUM Malaysia sebagai bagian dari penguatan kolaborasi akademik internasional.
Kegiatan ini disambut antusias oleh peserta, yang mengaku mendapatkan keterampilan baru yang dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk produk ikan asap, tetapi juga untuk mengembangkan potensi produk lainnya yang dimiliki masyarakat setempat. Kepala Desa Wonosari, Supanrejo, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan dampak signifikan dalam menambah keterampilan masyarakat dalam promosi digital, yang menjadi modal penting dalam meningkatkan skala pemasaran, baik secara lokal, nasional, maupun internasional.
Melalui kegiatan International Community Services ini, FISIP Undip menunjukkan bahwa kerja sama internasional tidak hanya dapat diwujudkan melalui pertukaran akademik, tetapi juga melalui pemberdayaan langsung kepada masyarakat. Program ini secara nyata mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan pengentasan kemiskinan, tanpa kelaparan, pendidikan berkualitas, hidup sehat dan sejahtera serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam membangun jembatan pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
0 Komentar