Ambassadorial Lecture FISIP Undip Bahas Dinamika Hubungan Belgia-Indonesia dan Peran Uni Eropa di Tengah Perubahan Global

Posted by Admin

Mei 26, 2025

Semarang (14/05) – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan Ambassadorial Lecture bertema “Belgium-Indonesia Relations and the European Union in the Context of a Changing World” pada Rabu, 14 Mei 2025 di Ruang Teater Gedung C Lantai 1, Kampus FISIP Undip Tembalang. Kegiatan ini menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang hubungan bilateral Belgia-Indonesia yang telah berlangsung selama 75 tahun, serta peran strategis Uni Eropa dalam tatanan global yang terus berubah. Acara ini menghadirkan H.E. Frank Felix, Duta Besar Kerajaan Belgia untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN sebagai pembicara utama.

Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan FISIP Undip, S Rouli Manalu, S.Sos., MCommSt., PhD., dalam sambutannya menyoroti relevansi kegiatan ini di era diplomasi kontemporer. “Diplomasi saat ini menuntut tidak hanya pengetahuan teoritis, tetapi juga pemikiran adaptif, kesadaran strategis, dan kemampuan mengidentifikasi peluang di tengah perubahan,” tegasnya. Beliau menekankan bahwa forum ini menjadi kesempatan berharga bagi peserta untuk mempelajari hubungan internasional langsung dari aktor diplomatik profesional.

Sementara itu, H.E. Frank Felix dalam paparannya mengungkapkan fakta sejarah penting: “Belgia adalah salah satu negara pertama di UE yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” menandai hubungan diplomatik yang telah berlangsung selama tiga perempat abad. Duta Besar tersebut memaparkan berbagai aspek kerja sama bilateral dalam bidang perdagangan, investasi, dan pembangunan, serta posisi strategis Belgia sebagai salah satu pendiri Uni Eropa dan pusat institusi UE di Brussels.

Dalam pemaparannya, Duta Besar Belgia juga menyoroti nilai-nilai inti Uni Eropa seperti demokrasi, kesetaraan, dan perlindungan HAM, serta program unggulan seperti Erasmus+ yang membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia. Beliau menjelaskan kontribusi UE sebagai donor utama bantuan pembangunan global, termasuk untuk Palestina, dan tantangan utama yang dihadapi UE saat ini seperti transisi hijau, reformasi perluasan keanggotaan, serta dinamika geopolitik terkini. Beliau juga menekankan peluang kerja sama Indonesia-UE, terutama dalam kerangka Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan implementasi European Union Deforestation Regulation (EUDR) untuk isu lingkungan.

Kegiatan yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa ini berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab yang mendalam. Acara ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Kedutaan Besar Belgia di Indonesia dan Universitas Diponegoro, sekaligus membuka peluang kerja sama akademik dan budaya yang lebih luas antara Belgia dan Indonesia. Melalui forum semacam ini, FISIP Undip terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan wawasan global sivitas akademika dan berkontribusi pada penguatan hubungan internasional Indonesia.

 

 

Kontributor:
Nur Inayah

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar

You cannot copy content of this page